Jeng
jeng jeng setelah udah lama ga nulis, kali ini aku mau nulis bertema pendidikan
nih. Semoga tidak masuk kategori telat yaa hehe. Selamat membaca.
Siapa
yang tak kenal Ki Hajar Dewantara? Ya, beliau adalah Bapak Pendidikan
Indonesia. Beliau lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Sampai saat ini
beliau sangat dikenang dengan tiga semboyan pendidikannya.
106
tahun tahun kemudian.
Bertempat
di kota hujan, seorang anak perempuan lahir. Ya, anak itu adalah aku.
Berawal
dari tanggal lahirku yang sama dengan Bapak Pendidikan negeri ini membuatku
semakin ingin menekuni bidang ini. Tentu ini bukanlah suatu paksaan, meskipun
banyak yang bertanya alasanku ingin menjadi guru. Hasrat untuk membagikan ilmu
kepada orang lain begitu besar dalam diriku.
Menurut
kesaksian mamaku, sejak TK aku sudah tertarik
dengan pekerjaan mengajar ini. Setiap
orang bertanya mengenai cita-citaku, jawabanku pasti guru. Mungkin guru di TK
yang pertama kali menginspirasiku sehingga aku ingin menjadi menjadi
sepertinya.
Perjalanku
untuk mencapai cita-citaku ini tidaklah mudah. Sempat aku merasakan turunnya
hasrat untuk menjadi guru dan beralih
saja ke pilihan yang lain. Hal ini terjadi ketika aku memilih jurusan saat
SNMPTN. Beraninya saat itu aku memilih jurusan teknologi pangan di pilihan
pertama. Mungkin memang bukan rezeki,
dengan izin-Nya aku tidak diterima melalui jalur SNMPTN.
Sedih,
tentu. Seketika aku berfikir apa yang salah dengan ini. Nafsu yang kuturuti
ternyata tidaklah Allah ridhoi. Akhirnya dengan semangat membara aku mencoba
jalur SBMPTN dengan pilihan pendidikan kimia UNJ sebagai pilihan pertamaku.
“Kalau perempuan mah mending jadi guru. Biar bisa ngurus keluarga.”
“Enak jadi guru mah siswa libur guru juga libur”
“Pekerjaan guru bisa memiliki banyak quality time dengan keluarga”
Setelah membaca kutipan itu, kamu semakin mau jadi
guru ga? hehe
Kalau belum, nih aku punya beberapa alasan agar bertahan di bidang ini.
1. Bisa bikin awet muda
Apakah mengajar
berkorelasi dengan awet muda? Menurutku ya. Karena seringnya kita bertemu
dengan orang berusia lebih muda dan seringnya kita melakukan senam muka dengan
tersenyum akan membuat jiwa kita minimal merasa muda kembali. Dan ini diakui oleh guru-guruku hehe
2. Semakin
bertambah ilmunya
Ada pepatah yang
mengatakan belajar yang baik adalah dengan mengajar. Mengapa hal ini bisa
terjadi? Karena ketika kita membagikan ilmu tentang kita dalam posisi yang
lebih dulu mengerti atau paham akan materi kemudian ketika kita membagikannya
kepada orang lain, akan membuat memori kita semakin mengingat apa-apa yang
terkait dengan materi tersebut. Otak kita jika semakin sering kita
asah tentu akan semakin baik bukan?
3. Menjadi amal
jariyah
Ini merupakan
poin penting yang memperkuat keinginanku menjadi guru. Seperti yang kita tahu
bahwa ilmu yang bermanfaat adalah salah satu bekal kita. Jika seorang guru
mengajarkan hal-hal yang baik kepada siswa kemudian mereka memanfaatkannya lalu
mereka mengajarkannya kembali kepada orang lain. Sungguh amalan itu akan terus
mengalir kepada guru tersebut.
Ya,
ternyata inilah jalanku. Pilihanku
menghabiskan 4 tahun menimba ilmu di bidang pendidikan ini ternyata Allah
ridhoi. Tentu hal ini tak akan
kusia-siakan.
Semester
depan akan menjadi ajang penguatan mentalku untuk bertemu dan mengajar anak SMA
yang notabene badannya lebih besar dari aku (sok imut banget ya hehe). Tapi aku
akan berusaha untuk menjadi guru yang baik bagi mereka dan bisa meninggalkan
kesan baik di hati mereka.
#SemangatSemester7
#KelasAdalahLabku
Wew... 👏😀
BalasHapusTambah kece nih kalo ditambahkan qoutes di akhir atau ada selipan ayat Qur'an di tulisannya
☝my suggestion hihi
good suggestion was. nuhun :))
HapusMenuju lab sesungguhnya sebentar lagi. Semangat Cagur :)
BalasHapusBoleh nih main" ke tamidu.wordpress.com
Semangaaat :))
Hapusoke aku akan main main kesana hehe
Menuju lab sesungguhnya sebentar lagi. Semangat Cagur :)
BalasHapusBoleh nih main" ke tamidu.wordpress.com