Ceritaku
kali ini akan kuawali dahulu dengan Bismillahirrohmanirrohim.
“Maka apabila kamu telah selesai
(dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain)”
(QS. 94:7)
Detik-detik
berakhirnya Ujian Nasional adalah saat-saat yang paling membahagiakan
menurutku. Mengapa? Karena setelahnya makanan akan terasa semakin nikmat dan
beban di pundak rasanya semakin ringan. betul apa betul? Hehe
Padahal
tantangan di depan justru semakin mendekat, apalagi dengan datangnya kesempatan
mengikuti SNMPTN. Siapa yang tak mau melanjutkan sekolah? Adalah aku yang
selama 2 tahun duduk di bangku SMA bersikeras ingin melanjutkan sekolah di
bidang kependidikan seketika merubah haluan dengan memilih jurusan yang jauh
dari bidang pendidikan. Namun ternyata Allah berkehendak lain, Ia berikan aku
kesempatan untuk kembali kepada tujuan awalku. Ya, aku tidak diterima melalui
jalur SNMPTN. Saatnya aku mengucapkan selamat tinggal kepada Bandung, Farmasi,
dan Teknologi Pangan.
Dan
inilah aku yang sekarang, berdiri di tanah Jakarta bersama dengan keinginanku
menjadi seorang guru. UNJ Satu, pekikan semangat saat MPA itu masih terngiang
di otakku. Seketika aku berfikir, tak mungkin aku berada disini jika ini
bukanlah yang terbaik untukku. Karena terkadang Allah jadikan hati ini berbelok
karena Ia ingin kita sadar akan pentingnya untuk kembali.
“Aku meminta sesuatu kepada Allah. Jika
Allah mengabulkannya untukku maka aku gembira SEKALI saja. Namun, jika Allah tidak
memberikannya kepadaku maka aku gembira SEPULUH kali lipat. Sebab, yang pertama
itu pilihanku. Sedangkan yang kedua itu pilihan Allah SWT.”
(Ali bin Abi Thalib)
Menjadi
mahasiswa pastilah mimpi bagi semua orang, tak terkecuali diri ini. Namun, kenyataan
membuatku menyadari bahwa menjadi mahasiswa tidaklah mudah apalagi menjadi
mahasiswa MIPA terlebih lagi Kimia. Jika kalian menyangka kuliah itu santai
seperti di pantai, tas bisa diisi dengan hanya satu atau dua buku kecil . Percayalah
Nak itu hanya ada di dunia sinetron aja. Karena dunia perkuliahan memberikan
sensasi lain dalam hidup hehe. Jadi jangan kaget dengan beberapa hal yang kamu
awali di masa-masa awal kuliahmu.
1. Dosen
hadir di saat pertemuan pertama
Hari
pertama masuk kuliah itu pasti selalu akan menimbulkan pertanyaan dalam diri
kita. “Dosennya ada ga ya?” “Gapapa kali ya ga masuk?” “Palingan belum belajar”
Tapi
buanglah pikiran-pikiran itu, hadirlah dengan sepenuh jiwa karena di saat itulah
kalian akan mengenal lebih jauh dosen yang akan bersamamu selama satu sepseter
ke depan. Pada hari pertama masuk, selain perkenalan, biasanya dosen akan
memberitahu peraturan-peraturan yang harus kalian patuhi selama perkuliahan
beliau (tiap dosen beda aturan biasanya). Pokoknya di hari pertama itu akan
menjadi hari penentuan bagaimana cara kamu menyeimbangkan cara dosen mengajar
dengan caramu belajar.
2. Pertemuan
pertama sudah belajar
Meskipun
ada saja dosen yang belum memberikan materi saat pertemuan pertama namun
sebagian besar dosen pasti akan memberikan minimal pembukaan sebelum memulai
materi. Itu berarti harus ada persiapan dari diri kamu. Kalau aku nih yak an
dari Pendidikan Kimia, awal jadi maba ketemunya sama kimia dasar dulu ko. Jadi
yaa semacem belajar di SMA gitu tapi yaa pasti lebih diperdalam lagi materinya.
3. Tugas
begitu cepat berdatangan
Untuk
kamu yang punya kebiasaaan menjadi deadliners tugas, cobalah untuk membiasakan
diri segera untuk menyelesaikan tugas yang pertama datang. Maksudnya adalah
jangan menunda tugas karena kecepatan kamu dalam mengerjakan tugas dengan
kecepatan datangnya tugas yang lain itu seringnya sih ga sama wkwk. Jadi,
hati-hati yaa sama tugas dari dosen killer yang waktu pengerjaannya itu sebentar. Se-Ma-Ngat begadang hehe
4. Berangkat
dan pulang tidak ditemani matahari
Hal
ini lebih tepatnya berlaku bagi mahasiswa yang tidak ngekos alias rumahnya
masih di sekitar Jakarta. Terkhusus untuk anak organisasi yang tak jarang sore
bahkan malam harinya dijadikan waktu untuk rapat.
Nah
berbicara mengenai organisasi, semasa sekolah aku termasuk ke dalam orang yang
pasif dalam hal organisasi meskipun tetap mencoba menyibukkan diri dengan
mengikuti 2 ekskul saat itu. Saat memasuki dunia perkuliahan, dimana saat MPA
begitu banyak organisasi yang dikenalkan telah membuatku mulai berkaca pada
diri sendiri. Aku tak boleh jadi diriku yang lama, aku harus keluar dari zona
nyamanku, pikirku. Akhirnya kuputuskan untuk membuka diri dengan organisasi
yang ada. Aku pun mendaftar dan Alhamdulillah diterima di departemen kerohanian
Islam di BEM jurusan kemudian mendaftar pula di LDF. Mungkin inilah awal perubahanku
untuk menjadi orang yang lebih baik. Dan kampus inilah menjadi tempatku belajar
serta menjadi ladang akan kebaikan yang bisa diukir disini. Kalau berbicara
tentang organisasi pasti ga jauh deh sama kata CAPEK. Tapi setelah capeknya itu
loh, maniiis banget kerasanya. Ya, inilah aku mencoba membuka diri akan hal
baru ketika titel “siswa” ditambah kata “maha” kalau kata kakak-kakak
organisatoris “ditunggu kontribusimu”.
Berangkat
pagi buta, tugas banyak, sampai rumah boro-boro mau santai, kalau ga nugas lagi
pasti udah tepar duluan karena saking capeknya. Tapi aku yakin inilah nikmatnya
menuntut ilmu. Menuntut ilmu adalah kebaikan. Di setiap prosesnya ada nilai
pahala yang Allah janjikan. Dan tentu aku besyukur dengan rutinitas harian yang
secara tak langsung membuatku meminimalisir keburukan yang mungkin bisa kita
perbuat.
Mungkin cukup sekian ya. Ceritaku ini kuakhiri dengan kata Alhamdulillah. Semoga bermanfaat :)
"Jika kalian menyangka kuliah itu santai seperti di pantai, tas bisa diisi dengan hanya satu atau dua buku kecil . Percayalah Nak itu hanya ada di dunia sinetron aja."
BalasHapusHahahaha.....
Tas nya belum keisi seperangkat alat salat dibayar tunai ya. Hehehe
Btw, keren tulisannya. Apa adanya. Udah gitu mengutip nasihat2 dakwah. :)
Sukses terus nikmah. Semangat nulisnya lagi hehe.....
Hehehe
HapusIya ka belum pandai merangkai kata soalnya, makanya apa adanya banget hehe
Aamiin :)
yang keren adalah, kamu cerita klo SMA cuma dua tahun KEREEEEEEEN,
BalasHapuswalah walah yang nulisnya aja sampe scroll ulang looh karena ga ngeh haha Aku SMA nya 3 tahun koo, itu typo hehehe
Hapus