Tak
terasa saat ini aku sudah semester 6. Ya, kurang lebih sudah 3 tahun aku
menjadi anak kosan. Untuk anak kosan seperti aku ini, hari jumat adalah hari
yang paling ditunggu-tunggu. Bagaimana tidak? Hari jumat adalah waktu dimana
secara fisik akhirnya aku bisa bertemu dengan keluarga. Bahkan tak jarang, baru
saja sampai kosan rasanya sudah kangen rumah lagi. mungkin perasaanku ini tak
jauh berbeda dengan anak kosan lainnya hehe
Ketika
weekend sudah di depan mata, tentu bukan aku saja yang semangat untuk pulang.
Jadi jangan heran jika jalanan berubah menjadi ganas ketika pulang bersamaan
dengan orang-orang yang baru pulang kerja.
Tempat
yang menjadi paling ganas menurut aku saat itu adalah halte TJ dan stasiun. Tapi
inilah perjuangan, untuk bisa bertemu dengan orang terkasih di tempat terindah
bernama rumah memang tidaklah murah harganya. Harga berdesak-desakkan dan
antrian panjang mungkin cukup bisa membayarnya.
Anyway
aku ini anak Bogor jadi untuk sampai ke rumah aku memiliki rute dan kendaraanya
sendiri. Let’s check it out!
Bis TransJakarta
Dari kampus timur UNJ aku berjalan menuju halte velodrome. Seolah-olah sedang menguji kesabaran para penumpangnya serta ingin melatih seberapa kuat kami menunggu, bus TJ yang begitu diharapkan kedatangannya sering begitu lama. Apalagi ketika jam pulang kerja. Mungkin kamu lebih tahu? Hehe
Dari kampus timur UNJ aku berjalan menuju halte velodrome. Seolah-olah sedang menguji kesabaran para penumpangnya serta ingin melatih seberapa kuat kami menunggu, bus TJ yang begitu diharapkan kedatangannya sering begitu lama. Apalagi ketika jam pulang kerja. Mungkin kamu lebih tahu? Hehe
Belum
lagi di halte seribu tahun “Matraman” rasanya bersyukur sekali jika bisa memperoleh peluang
bisa lewat tanpa harus merasakan lampu merahnya terlebih dahulu.
Satu
pembelajaran yang kuperoleh setelah 3 tahun terakhir ini begitu dekat dengan
kendaraan satu ini. “Salah satu cara mensyukuri umur kita yang masih muda
adalah kita harus bisa merelakan tempat duduk kita untuk orang yang lebih
membutuhkan meskipun kamu bukan duduk di tempat prioritas”
Kerasnya
kendaraan ini sudah menjadi rahasia umum. Berdiri dari manggarai sampai bogor
tidaklah aneh lagi. Tapi jika adik dirumah sudah sms “kaka udah sampe mana?” itu rasanya
benar-benar aku ingin cepat-cepat sampai rumah. Meskipun sebenarnya kalau di
rumah ga jarang berantem hehe. Tapi itulah saudara, “Jauh dikangenin deket
dijahilin” kita semua pun tahu itu hehe
Setelah
kurang lebih 1,5 jam di dalam kereta, aku harus naik angkot lagi kenyataan
pahit yang harus diterima adalah kalau belum penuh, ini angkot belum mau
berangkat.
Pelajaran
lagi nih, HARUS SABAR
Setelah
selesai dengan kendaraan, selanjutnya aku harus berjalan di atas kakiku
sendiri. Karena aku biasa berangkat dari kampus sore atau setelah maghrib, maka dari
itu meski matahari sudah berganti bulan, aku tetap menyusuri jalan malam-malam. Be brave hehe
Setelah 4 tahapan ini aku lalui, aku pun bisa kembali mencium tangan dan pipi orang tuaku dengan penuh cinta. Melihat senyum mereka di bawah atap yang sama.
Setelah 4 tahapan ini aku lalui, aku pun bisa kembali mencium tangan dan pipi orang tuaku dengan penuh cinta. Melihat senyum mereka di bawah atap yang sama.
Setelah
menjadi anak kosan, rumah sederhana ini aku nobatkan menjadi tempat terindah
bagiku. 20 tahun sudah aku mengukir kisahku disini. Kehangatan di dalamnya yang
tak kurasakan dimanapun membuatku begitu mudah umtuk merindukan semua hal yang
telah terjadi di tempat ini.
Sekian
Sekian
Rumah memang menjadi tempat yang selalu dirindukan. Perjuangan kamu sampai rumah lumayan juga, ya. Tapi semua pasti terbayar lunas ketika sudah menatap mata orang-orang tersayang. Semangat, ya! Sama-sama pejuang semester 6, nih. Hehehe.
BalasHapusWaah aku kira kamu kaka tingkat hehe :)
HapusIya tiwi, terbayar lunas banget kalau udah di rumah hehe
Kebayang pas udah sampai rumah tuh begitu leganya. Masih asik kak segaknya akhir pekan bisa ketemu keluarga. Daqu yang juga anak kosan harus menempuh satu semester dulu baru bisa ketemu, pulkam sangat berharga muahmuah.
BalasHapus*eh jadi curcol wkwk
Waah marisa kamu anak rantau ya pastii?
HapusDimana kamu kampung halamannya?
Gile-gile sampai empat tahpan ggitub biar sampai rumah.. Salu buat perjuangannya! Ambil hikmahnya yaaaaa... Kamu pasti dilatih buat sabar Dan tahan banting
BalasHapusIya ka gia aku jadi terharu sendiri :')
BalasHapusIya ka gia aku jadi terharu sendiri :')
BalasHapusbikin teleport aja biar cepet sampe rumah :D hehehe.... good job...
BalasHapusMaunya juga gitu kalau bisa mah :D
HapusGue juga dalam sebulan kurang lebih enem kali menggunakan cl. Dia emang si ontime tapi kalo lagi kendala di pasmig pasti bisa berjam jam...
BalasHapusTransjakarta juga nyebelin.... Knapa engga naek ojek online aja. Kalo naek tj kata temen temen gue bawaan nya pengen bunuh diri aja...